Para
pembaca… Bapak – bapak, Ibu – ibu, semua yang ada di sini…
Banyak
yang bilang …nulis ngga lucu …bagai sayur tanpa garam, kurang enak, kurang sedaaap..
Dari
itu Dian jayus… agar semuanya senang. Bagi yang kurang berkenan, melihat dian
ngga lucu.. Jangan marah… timpukinlah…
Itu tadi sepenggal lagu dari Inul daratinggi..karena habis ditimpukin.
Dalam
posting berikut ini, saya ingin berbagi sedikit mengenai my work life, again. Memang dari kemaren yang dikarang tentang itu terus ya, mau bagaimana lagi, kita kan anaknya berdedikasi terhadap perusahaan.
*Prueeeet*
*Prueeeet*
Kemarin,
beberapa hari yang lalu, saya dipanggil interview untuk bekerja di perusahaan lain lagi. Saya pun datang ke sebuah kantor kawasan Senayan, yang memanggil saya, tepat waktu, dan
disambut sangat baik oleh senyum hangat bagian penerima tamu di perusahaan
swasta milik Jepang. Perusahaan ini bukan perusahaan Jepang tempat
saya bekerja dulu, jadi ini ke perusahaan ke empat saya pindah. Mereka mempersilakan saya duduk di sebuah ruangan tertata
rapih dengan meja berukuran persegi panjang dan dengan bangku sekitar 8 buah.
Sekitar
10 menit kemudian, bagian HRD yang akan menginterview saya pun datang. Dia
memperkenalkan diri, dan meminta saya mengenalkan diri dengan bahasa inggris.
Saya pun pasrah karena merasa bahwa Bahasa inggris saya pas – pasan, menjawabnya
dengan Bahasa Inggris ala google translate. No past tense. No present tense.
Dia menanyakan apakah saya memiliki saudara, tinggal di mana, dan alasan mengapa saya senang berpindah – pindah kerja dari tempat satu ke tempat yang lain. Saya pun mencoba meyakinkannya dengan hasil kuliah saya tepat waktu, tidak pernah melakukan catatan bolos, dan nilai yang memuaskan orang tua walau dalam hati mengesalkan diri sendiri karena saya sering main game online pas buat skripsi. Kalau saya benar – benar fokus dan tidak main game online mungkin hasilnya ngga hanya memuaskan orang tua tapi juga agama, nusa, dan pengguna jalan raya.
Dia menanyakan apakah saya memiliki saudara, tinggal di mana, dan alasan mengapa saya senang berpindah – pindah kerja dari tempat satu ke tempat yang lain. Saya pun mencoba meyakinkannya dengan hasil kuliah saya tepat waktu, tidak pernah melakukan catatan bolos, dan nilai yang memuaskan orang tua walau dalam hati mengesalkan diri sendiri karena saya sering main game online pas buat skripsi. Kalau saya benar – benar fokus dan tidak main game online mungkin hasilnya ngga hanya memuaskan orang tua tapi juga agama, nusa, dan pengguna jalan raya.
Pertanyaan
pengintepiyu yang bagi saya aneh, “ Hewan apa yang kamu suka?” Di situ otak
saya blank.
“Saya
tidak suka hewan apa pun.”
“Apa
pun itu hewannya?”
“Ya,
saya tidak suka hewan.”
“Kok
bisa ngga suka hewan?”
“Saya
pernah dipatok ayam waktu kecil jadi saya punya sedikit trauma jika didekat
hewan hidup. Saya tidak menunjukan kalau saya benci hewan. Tapi saya tidak mau
memegangnya.”
“Jadi
kamu ngga berani ya.”
“Bukan
tidak berani tapi saya geli. Saya tidak suka tapi saya juga tidak mau menyakiti
hewan.”
Dan
itu adalah jawaban interview yang paling ngga saya buat – buat seumur hidup.
Kemudian
dia bertanya lagi, “Apa kekuatanmu?”
Dengan
kekuatan cahaya datang bulan….akan menghukummu! *kebanyakan nonton kartun
jepang*
Tadinya
saya pengen langsung praktekin jurus KAMEKAMEHAAA ke itu yang nginterview
daripada kebanyakan nanya. Tapi saya ngeri dibales pakai jurus seribu bayangan
mantan.
Saya
jawab aja seadanya, “Saya orangnya sabar. Jarang sekali menampakkan wajah
kesal. Biasanya kalau kesal saya malah tertawa dan mengeluarkan lelucon untuk
menutupinya.”
“Kalau
kamu berada di titik yang benar – benar kesal, dan ingin menangis, bagaimana?”
“Saya
sulit untuk menampilkan wajah marah saya, kecuali orang yang benar – benar dekat
dengan saya. Jadi biasanya saya pergi ke kamar mandi untuk menangis. Atau
berdoa dalam ibadah saya sambil menangis karena biasanya perasaan saya akan
lebih tenang setelah itu. Karena saya merasa bahwa semua masalah pasti ada
jalan keluarnya dan jalan keluar ada saat kita tenang.”
Alhamdulillah
sekarang saya lagi bersiap – siap diri untuk melakukan masa percobaan kerja 3
bulan ke depan dan mohon doanya dari kalian semua agar saya tidak pindah –
pindah kerja lagi. Selama ini memang saya akui bekerja bukan karena cinta. Melakukan
semuanya karena karir dan demi uang.
Mencintai
pekerjaan seperti mencintai pasangan hidup. Beradaptasi lagi dengan semua yang
ada di perusahaan, entah orangnya, entah mesin fotocopynya, ruangan -
ruangannya. Menghafalkan kebiasaan baik dan buruk dari atasan, kurang lebihnya
sama seperti orang berpacaran, butuh waktu. Dan harus menerima apa yang sudah diputuskan,
baik dan buruknya, apa adanya, di usia saya yang sudah bukan belasan, dan
sewajarnya sudah memikirkan hal – hal serius bahwa bekerja bukan untuk bermain –
main, pindah sini, pindah sana. Mengubah
pemikiran work is fun to be work is giving your best perform cause it’s
a part of human needs. Karena bekerja di mana saja sama prinsipnya seperti
orang pacaran, akan ada kurang – lebihnya, manis – pahitnya, hanya pemikiran
yang konsisten yang mengantar seseorang merasa bahagia atas semua yang sudah
menjadi pilihannya.
Ada seseorang dari kantor lama memberi petuah kepada saya.
Bekerjalah untuk Tuhan. Karena Tuhan menyukai segala sesuatu yang baik – baik. Kejujuran, rasa bertanggung jawab, pemikiran positif, dan setia dengan sendirinya akan mengalir karena yang kita takuti hanya Tuhan. Jika semua yang kita lakukan sudah baik dan masalah datang, serahkan semuanya kembali kepada Tuhan. Karena Tuhan yang menentukan. Karena setiap pertanyaan, setiap masalah, selalu ada jawabannya. Tinggal bagaimana kita mengisi jawaban dengan berbuat baik atau maksiat. Semoga jangan sampai segala performa yang kita lakukan terbaik menjadi rusak hanya karena setitik godaan syaitan berbentuk kekuasaan, keserakahan, atau uang. Karena kita hidup tidak untuk selamanya, bekerja untuk ibadah, dan ketika kita mati yang tersisa hanyalah nama. Nama yang akan disebut – sebut dalam doa orang yang menyayangi kita. Atau nama yang menjadi sebutan dalam sumpah serapah orang lain karena kejahatan yang sulit diikhlaskan.
Bekerjalah untuk Tuhan. Karena Tuhan menyukai segala sesuatu yang baik – baik. Kejujuran, rasa bertanggung jawab, pemikiran positif, dan setia dengan sendirinya akan mengalir karena yang kita takuti hanya Tuhan. Jika semua yang kita lakukan sudah baik dan masalah datang, serahkan semuanya kembali kepada Tuhan. Karena Tuhan yang menentukan. Karena setiap pertanyaan, setiap masalah, selalu ada jawabannya. Tinggal bagaimana kita mengisi jawaban dengan berbuat baik atau maksiat. Semoga jangan sampai segala performa yang kita lakukan terbaik menjadi rusak hanya karena setitik godaan syaitan berbentuk kekuasaan, keserakahan, atau uang. Karena kita hidup tidak untuk selamanya, bekerja untuk ibadah, dan ketika kita mati yang tersisa hanyalah nama. Nama yang akan disebut – sebut dalam doa orang yang menyayangi kita. Atau nama yang menjadi sebutan dalam sumpah serapah orang lain karena kejahatan yang sulit diikhlaskan.
My
name is ayu think – think …
So
how do you think …
*Pantun*
My
name is Jamie Fox …
Do
you like my post…
My
name is Britney Spearse..
leave
a comment please..
My
name is Robert De Niro
I
Love you…
My
name is Marylin Monroe
Thank
you…
My
name is Tom Hanks
My
head already nge – Hang
My
name is Dian Sastro.
Good
night!
Bonus :
Percakapan
antara saya, Mba Dhona, dan Mba Ika di Line group
dalam rangka minta traktir karena saya diterima kerja di tempat baru.
dalam rangka minta traktir karena saya diterima kerja di tempat baru.
Dhona : Eh, yan. Kan lu udah diterima kerja. Mana
nih katanya mau sambit kita pakai pizza satu – satu.
Saya : Eh jgn tgl 28 tgl 29 nya yuk. Mlm
mingguan kt
Ika : *sticker Moon oke*
Dhona : *sticker Moon sip*
Ika : *sticker Zeushi-Kun’s Meat lagi happy*
Dhona : Makan enak
Ika : Horeee
Saya : Pizza doang sih
Dhona : Yan sushi aja gak usah pijja hehehe
Ika : Sushi delivery yg kata lu itu dhooon
Saya : Maunya apa (selain pizza) Sushi ga doyan
gue…
Ika : Woooh
Dhona : Ga enak itu ka
Ika : Dcost
Saya : Cari suasananya aja jangan delivery..
Dhona : Sekali – kali nongkrong
Saya : Dcost bosen
Ika : Kemang
Dhona : Biar gaul
Saya : Yuuk. Tgl 29 ya
Ika : Mau naik apa ke sono
Dhona : Okeh..
Saya : 2 tahunan lagi lah 29 februari
Dhona : Eh februari sampe tanggal 29?
Ika : Kagaaa
Dhona : Kan gak bisa dibagi 4
Ika : Ini kan bukan kabisat
Dhona : Gimana sih lu yan?
Ika : Mentang – mentang belakangnya 4