Laman

Selasa, 16 September 2014

Romantic Wedding Song

Dulu, saya pernah punya mantan anak band, dan kita pergi ke sebuah acara pernikahan di mana musiknya dangdut. Saya suka dangdut, tapi liriknya di pesta ini ngga nyambung sama sekali sama tema acaranya. Lagu merana nya Rita Sugiarto coba.

Kesan yang saya tangkap kayaknya itu pesta dihadiahkan kusus buat bapak - bapak pecinta dangdut umur 40 tahun ke atas yang lagi galau di minggu sore. Mana sound systemnya kenceng banget suaranya. Begitu pulang dari kondangan suara saya habis gara - gara kalo ngobrol harus teriak, kuping juga pada budek... Emang sih lagu kayak gini ngilangin ngantuk buat Bapak - Bapak yang mungkin bantu acara, tapi sedih aja kayaknya penganten baru dikasih lagu beginian..


Berkaca dari itulah, saya terinspirasi ngumpulin lagu - lagu yang emang romantis tentang cinta dan pernikahan

1. Marry Your Daughter - Bryan Mcknight


Can marry your daughter


And make her my wife

I want her to be the only girl that I'll love for the rest of my life

And give her the best of me 'til the day that I die


2. Petra Sihombing - Mine

Oh, baby, I'll take you to the sky


Forever you and I, you and I

And we'll be together 'til we die

Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine


3. Christina Perri - A Thousand Years


I have died every day waiting for you


Darling don't be afraid I have loved you

For a thousand years

I'll love you for a thousand more


4. 311 - Love Song


However far away, I will always love you


However long I stay, I will always love you

Whatever words I say, I will always love you


5. Barry Manilow - Can't Smile Without You

6. Boys Like Girls - Be Your Everything

7. Naif - Karena Kamu Cuma Satu

8. Adelle - Make You Feel My Love

9. Utada Hikaru - My First Love

10. KCi & Jojo - All My Life

11. No Doubt - Underneath At All

12. John Legend - All Of Me

13. Ikke Nurjanah - Memandangmu

14. Jason Derulo - Marry Me

15. Adam Sandler - Grow Old With You

16. Tulus - Teman Hidup

17. The Temper Trap - Sweet Disposition

18. Ingrid - Take Me The Way I Am

19. Auburn - Perfect Two

20. Maudy Ayunda ft David Choi - By My Side

21. Adera - Lebih Indah

22. Colbie Calliat - I do

23. Rieka Ruslan - Kopi dan Teh

24. Justin Timberlake - Not A Bad Thing

25. India Arie - Can I Walk With You

26. Calvin Harris - Summer

27. American Authors - Best Day Of My Life

28. Christian Bautista - Till The End Of Time

29. One Republic - Something I Need

30. Plain White - 1, 2, 3, 4

31. Magic - Rude

32. Kotak Perfect Love

33. Sore - No fruit for today

34. Katy Perry - Unconditionally

35. Soko - Take My Heart

36. Icona Pop - All Night

37. The Vamps - Somebody to You

38. Muse - Can't Take My Eyes Of You

39. Taylor Swift - You Belong With Me

40. Tompi - Aku Jatuh Cinta

41. Leona Lewis - Bleeding In Love

42. Calvin Harris - Feel So Close

43. Paramore - Still Into You

44. Ran - Kulakukan Semua Untukmu

45. Kahitna - Takkan Terganti

46. Maher Zain - For The Rest Of My Life

47. Peewee Gaskin - Everyday and Everynight

48. Michael Jackson - Love Never Felt So Good

Dan lagu di bawah ini adalah lagu yang benar - benar mengancam kelangsungan pernikahan saya direquest oleh office-mate saya yang akan saya sekap selama 3 hari sebelum dan selama acara wedding berlangsung :

1. Rossa - Malam Pertama
Iya seneng sih..mau malem pertama, tapi nggak perlu dinyanyiin juga kaleee..


2. Sagita - Oplosan
Ini saya ngeri tenda pada roboh kalo pada goyang


3. Linda Moymoy - Gadis Bukan Perawan
GILAAAAAAAK titik

Jumat, 20 Juni 2014

Review Maleficent The Movie


Hoahm..

Tulisan ini dibuat dengan badan yang letih setelah 5 hari bekerja begitu keras. Dan dengan mata teler habis makan sayur kangkung. Jadi maklum saja jika tulisannya kayak orang mabok, kurang begitu bagus..

*Banyak alesan ini penulis*


Film yang akan saya review untuk pertama kalinya adalah Maleficent. Diangkat dari dongeng favorit saya semasa kecil, sleeping beauty. Kisah klasik mengenai  seorang putri yang dikutuk peri jahat untuk tertidur selamanya setelah berumur 16 tahun. Sang putri bisa terbangun hanya dengan ciuman seorang pangeran. Dih enak banget yak. Udah tidur kayak kebo, lama banget, bangun – bangun ketemu pangeran. Saya bangun siang doang..kena semprot ama emak. "Perawan ngga boleh bangun siang." Udah beda banget orang tua kita..



Lanjut ke cerita, film ini dibintangi oleh Angelina Jolie sebagai Maleficent, Elle Fanning sebagai Aurora, sang putri tidur,  dan Stefan sang Raja diperankan Sharlto Copley. Si Angelina Jolie itu saya ngga ngerti make up nya pake apa sampe keliatan tirus…banget tulang pipinya. Pas ada adegan dia ngomong , “Im not afraid, then you’ll be afraid to me,” Lalu dia keluar dari balik pohon menunjukkan tanduk dan matanya yang tajam. Harusnya kan serem ya, ini tetep cantik bok!! Susah ya kalo udah cantik dari sononya. Nah kalo Elle Fanning malah ngga mirip Aurora versi walt Disney. Tokoh favorit saya, Aurora di kartun - kartun bibirnya kan merah, rambutnya kuning, kulitnya putih. Di film ini justru make up Elle Fanning sangat natural dan ..terlihat seperti remaja putri pada umumnya. Tapi, ngga jadi masalah juga sih emang ini kan cuma mengadaptasi dari Sleeping Beauty, ngga harus sama percis. *Udeh, bilang aja elu sirik yan...* 



Diceritakan dalam film ini, Maleficent adalah peri yang masih kecil, hidup di wilayah The Moors, wilayah para peri yang hidup damai tanpa khalifah atau pemimpin, karena mereka saling percaya satu sama lain. Di wilayah lainnya, tinggal manusia, yang pada dasarnya kebanyakan dari mereka gila akan harta, kekuasaan, dan wanita, memusuhi siapapun yang tinggal di The Moors, karena peri dan mahkluk lainnya di The Moors tidak mau tunduk terhadap raja.


Maleficent semasa kecil merasa kesepian karena tidak memiliki orang tua,  atau keluarga, hingga suatu saat Stefan, seorang anak manusia bertemu dengannya dan memberi kesan persahabatan yang mendalam. Mereka bersahabat hingga di umur Maleficent yang ke 16, Stefan memberi ciuman cinta sejati kepadanya yang membuat Maleficent sangat bahagia. Namun karena manusia, apalagi cowok ya terutama, emang mahkluk yang aneh. Beberapa hari setelah ulang tahun Maleficent, Stefan meninggalkannya dan tidak pernah mampir lagi ke The Moors. Kayaknya sih doi naksir cewek lain, pokoknya ngilang aja gitu ditelan bumi. Maleficent bĂȘte, sedih, galau.


Ujuk – ujuk setelah berbulan - bulan si Stefan pergi, eh dia datang lagi ke The Moors, nah Maleficent pun masih percaya kalau Stefan mencintainya.. apa pengen balikan lagi gituh.

Ntar dulu tapan, capek saya nyebutin nama Maleficent, panjang benerrr. Berikutnya singkat aja Male gitu ya.

Padahal, si Stefan dateng ke The Moors bawa pisau buat ngebunuh Male, karena Male terkenal dengan kekuatannya dan ngga mau tunduk sama Raja. Karena kekuatan Male itu, Raja yang pengen banget nguasain The Moors memerintahkan semua rakyatnya untuk bunuh si Male, pake provokasi kalo Male ini peri yang jahat. Raja sampai bersumpah siapa pun yang bisa bawa kepala Male ke hadapannya, bakal jadi suami buat anak perempuannya, dan menggantikan raja.


Male yang percaya, mau aja bobok bareng Stefan. Pas dia bangun pagi – pagi, Stefan udah ngga ada di sampingnya. Dan yang membuat Male teriak histeris, sayap kesayangannya udah ngga ada di punggungnya, dipotong dan dibawa Stefan ke kerajaan. Biar dibilang keren kali gitu, Stefan ngakunya sih udah bunuh Maleficent. Padahal Stefan ngga tega bunuh jadi cuma sayapnya aja dipotong. 


Si Male ngga cuma nyeri punggung gara - gara sayapnya di potong. Tapi hatinya sakiiiiit banget tau kalau Stefan mengkhianati cintanya. Jadi itulah kenapa si Maleficent tuh dendam banget sama manusia. Iya le, saya ngerti. Ngertiiii banget! Dikasih hati minta tahi ya cowok itu *okeh ini curhat session*

Sampai suatu saat, istrinya Stefan punya anak perempuan. Posisi Stefan udah jadi raja gantiin Bapaknya istrinya. Karena tajir mampus, gengsi dong..punya anak ngga dirayain kelahirannya. Iyalah..masa kalah sama anak Musdalifah ama Nasar. Muke gile...


Dia undang deh seluruh orang yang ada di dunia. Termasuk 3 peri baik hati yang memberi doa baik untuk anaknya. Eh Male yang ngga diundang juga datang, mengutuk anaknya bakal tidur selamanya setelah ulang tahun ke 16 dengan cara tertusuk jarum pintal. Si Stefan malu setengah mati dong, dia bilang udah bunuh Male malah muncul lagi ke kerajaannya. Stefan bertekad menghapus kutukan itu dan keukeuh mau bunuh si Male suatu hari nanti. Stefan perintahkan 3 peri baik hati yang tadi doain buat jagain si Aurora, anaknya.


Tinggalah si Aurora bayi dengan 3 peri baik hati di hutan dekat wilayah The Moors. Di sinilah adegan yang lucu dimulai.  Mulai dari 3 peri yang berantem..mulu kerjaannya tiap hari, little baby Aurora yang ngegemesin suka minta gendong sama Maleficent yang suka mata – matain itu anak, sampai lucunya Diaval, burung gagak yang ceplas ceplos yang disihir Maleficent jadi manusia buat nemenin dia ke mana – mana.

Aurora ketemu Diaval sama Maleficent
Adegan berikutnya film ini beda banget dari yang asli. Contohnya aja, Aurora ngga sadar kalau dia masih punya orang tua yang tinggal di Istana. Padahal di dongeng jelas - jelas tiap hari Aurora main di istana. Kalo yang di hutan mah Tarzan. 


Terus cerita Raja alias bapaknya Aurora orangnya baik, mau nerima siapa aja calon - calon suaminya Aurora ke istana gitu dateng buat nyium anaknya. Ternyata cuma hoax itu kalau di film ini dianya galak banget... 
Masih mending babe gue deh..palingan kalo ada yang nyamperin ke rumah disuruh nemenin maen catur.


Adapula durasi tidur putri Aurora yang saya rasa sama saja seperti jam tidur orang biasa. Boro – boro 100 tahun, sehari aja udah dibangunin.


Pangeran Philip seperti di Legenda Sleeping Beauty juga ada, tapi di cerita ini dia lebih realistis. Dia pertama kali ketemu sang putri dalam keadaan sadar, bukan saat tertidur. Dia juga tidak melakukan perang kemudian langsung jatuh cinta karena melihat perempuan cantik sedang tertidur. Si Philip baru suka sama Aurora setelah beberapa kali ketemu. Iyalah.. ngga ada saya. Kalau ada juga bimbang dia pilih dia apa aku.



Mba, mba, bangun mba.
Tokonya udah mau buka.


Most of all, kisah ini lebih bercerita tentang Maleficent. Aurora sepertinya hanya tokoh pendukung karena plotnya tidak lebih banyak dari sang penyihir. Setelah menonton film ini, saya tidak hanya disuguhkan mengenai sebuah kejahatan yang kalah oleh kebaikan. Namun ada juga cerita bagaimana cinta berubah menjadi perasaan yang sangat sakit. Dan dendam karena sakit hati itu bisa luntur seiring berjalannya  waktu. Karena sesungguhnya cinta sejati yang tulus dari hati itu memang ada. *JIEEE* *Pentung - pentung kepala sendiri sok ngerti cinta gini*


Hoahm..
Sepertinya sudah cukup review dari saya. Kalau mau tau lengkapnya nonton aja di bioskop. Ekeh mau sleeping beauty alias bobo cantik dulu. Siapa tau besok bangun dicium Pangeran berkuda putih atau jangan - jangan berambut putih. Huhu. Udah ah tadi aku udah ditusuk jarum akupuntur. Jadinya sama kayak... Hoahm...



-The End-

Minggu, 01 Juni 2014

Rindu !


Hai teman – teman yang saya cintai! Eh, kalo cinta kan buat pacar ya, banyak dong pacar saya. 

Kalau gitu

 Hai teman – teman yang saya sayangi!


Jumpa lagi di sini dengan saya Dian.
Tuh. Menyebut nama saya saja tumbuhan pada layu..


Sebagai narasumber dari blog ini saya ingin memberi tahu terlebih dahulu perbedaan antara saya Dian atau biasa dipanggil Sawan atau Cawan dengan Atiqah Hasiholan. Karena teman – teman saya di Indonesia (Cuma Ciledug dan sekitarnya aja sih paling) akhir – akhir ini, semenjak saya belajar pengaplikasian alis biar hitz, sering manggil saya Atiqah, Atiqah. Begitu saya nengok ada yang bilang, eh…ternyata Atiqah Qosidahan, Atiqah Hasilkiloan, Atiqah Jidatlohan. Kupret…

Daripada semakin banyak yang ge-er ge-er in saya bilang saya mirip Atiqah tapi ujung – ujungnyah bikin sakit hati awak karena Cuma bercandah, ini sayah kasih foto bedanyah sayah dengan sang idolah..




Dian    : Kamu seneng ngga dibilang mirip aku?
Atiqah : *lemes*




Pembaca.. I MISS YOU!!! *peluk satu – satu*
Lama sudah saya meninggalkan blog ini di mana ada banyaaak yang ingin saya sharing, tapi banyak juga yang harus saya edit dulu agar tulisannya tidak melanggar norma – norma kode etik jurnalistik.


Dalam postingan kali ini, saya ingin sharing sedikit mengenai pacar saya, inisialnya AR. Tunggu saya tanya sebentar ke orangnya.

Saya     : Mas, boleh ya ceritain tentang kamu? *sambil mengeluarkan jurus pijat pundak ala bencong salon*
Mas      : zzzz

Baiklah, sepertinya dia mengizinkan.


Kami sudah berpacaran selama 6 bulan, dan sedang mempersiapkan hubungan kami ke arah yang lebih serius. Ya, apalagi kalau bukan pernikahan. Prinsip saya sebagai anak path yang mengatakan pacaran adalah jomblo yang tersamarkan. Jadilah saya dan dia tukar cincin bulan Mei kemarin. Pernikahannya Inshaallah kalau tidak ada aril melintang akan diadakan di tahun ini.


Banyak pihak yang menanyakan apakah tidak terlalu cepat? Secara tahun kemarin saya kalau ditanya kapan nikah pasti jawabnya masih gebuk itu orang sambil malu – malu kucing jawab “Aku kan masih kecil tanteh…” Ngga tau kenapa gitu, saya paling malu kalau disindir soal pacar – pacaran..nikah – nikahan..apalagi gendong anak, kayaknya masih jauh banget dari angan – angan. Ngga mungkin aja ngomongin itu diumur saya yang masih 22 tahun. Kayak rishi aja cinta – cintaan, peluk – pelukan, ih apa sih itu.


Sekarang memang pemikiran saya jauh berbeda dari yang sebelum – sebelumnya, mungkin karena memang sudah cukup masa main – mainnya, gonta ganti pacar tapi ngga ada tujuannya. Hingga dia yang sudah cukup umurnya, lebih dewasa, dan ingin menjalankan kehidupan yang lebih serius dengan saya. Hingga saya bisa menjawab dengan kata Inshaallah, menyerahkan semuanya pada Allah swt. Karena yang terpenting untuk saya niat kami menikah untuk kebaikan. Karena bagi saya mencari lelaki bukan yang penuh harta, tetapi laki – laki yang mau bekerja dan bertanggung jawab akan kebahagiaan keluarganya. Bukan hanya pintar tapi juga mampu membimbing seorang istri menjadi lebih baik. Tidak hanya tampan rupanya, namun juga hatinya.. Subhanallah...*benerin peci zainuddin emzet*


Tapi biar bagaimanapun, manusia, satu yang ajaib dari pacar saya ini adalah komentar – komentar yang apa adanya. Ngga bohong, tapi bikin hati kadang geregetan…jadinya geregetan. Apa yang harus kulakukan...
Kalo dia ngomong mending bawa papan penggilesan, daripada bejek orang mending bejek cucian kotor. Hahaha
Kadang kepikiran suuzan, ini orang ngga romantis apa emang ngga sayang. Tapi bagaimanapun itulah dia dan segala baik dan buruknya tetap keren di mata saya.


Contoh, waktu saya pernah telat pulang ke rumah. Sekitar jam 2 pagi dia telepon saya. Tapi saya ngga angkat karena posisinya udah tidur lelap. Pagi – pagi dia telepon lagi dan tanya saya lagi di mana, sama siapa, dan bilang kalau, “Aku tuh ditelfonin orang rumah kamu jam 2 pagi tau nggak.” That’s it. Ngga ada bilang kawatir…sayanya diculik atau kenapa – kenapa di jalan.


Pernah juga waktu saya ditipu orang yang kirim email kalau saya diundang interview PT. Pusri di Palembang. Nah ini akan saya pos di lain hari kayaknya seru juga nih. 
Saya lapor ke pacar kalau ada undangan interview yang aneh dan dia sibuk cari tau nelfonin orang di email itu, cari tau betul atau ngga nya, dan kasih tau saya kalau hasil ceknya dia itu penipuan.
Saya bilang, “Makasih ya..kamu ternyata perhatian banget sama aku deh.”
Dan dia cuma jawab, “Aku cuma penasaran sama penipunya.”
JEDARRRRR
Killing me softly..killing me softly..with this song…
*nyanyi jadul*



Tapi kalo udah soal penampilan,
Pas awal pacaran komennya : “Kamu tuh cantikan gak pakai bedak..”
Saya girang bukan main karena ada juga laki – laki yang nerima saya apa adanya tanpa make up.


Makin ke sini :

“Kamu ngga ada sepatu yang tinggi ya? Lain kali kita beli heels ya buat kamu. Kayaknya kamu kurang pas deh, yang lain pada pakai heels di acara wisuda.”

Di lain waktu doi bilang : “Neng, kamu ngga pantes deh, udah cewek banget pake heels, tapi tasnya ransel.”



...



“Sekali – kali rambut kamu diapain kek gitu. Ke salon.”




...


...“Bulu kaki kamu coba deh diwax.”


...

“Apa pun yang aku omongin ke kamu, itu bukan berarti aku mau kamu jelek, tapi justru buat kebaikan kamu.”






Memang ada betulnya, betul banget malah. Kalau pasangan itu lebih baik mengatakan apa yang dia harapkan dari kekasihnya, entah itu penampilan, sikap, atau pikiran yang lebih baik. Tapi bukankah lebih baik lagi adalah jika kita belajar mencintai kekurangan dari orang yang kita pilih sebagai pasangan. Apa adanya. Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Tapi cinta lah yang bisa menyempurnakan hidup kita.
#eaaa



Sudah dulu ya teman – teman yang saya sayangi. Sepertinya tulisan ini cukup untuk mengobati rindu kita. Kalau hatiku sedang rindu, pada siapa ku mengadu…Dalam hati bertanya slalu, meneteslah air mataku. Rin…..du. Lah, nyanyi dangdut lagi mpok Jamil.



Akhir kata saya Dian PR alias Perut Rata alias Pekerja Rumah Tangga alias Puspita Ramadani undur diri dengan muka mirip undur - undur tapi betis tidak kendur. Mohon doa restu dari teman - teman semua agar saya beserta pasangan saya AR dapat melangsungkan pernikahan dengan lancar di tahun ini. Amin... Dan bahagia di tahun - tahun berikutnya. 

Salam Ciao bella



Minggu, 23 Februari 2014

Mencintai pekerjaan seperti mencintai pasangan hidup


Para pembaca… Bapak – bapak, Ibu – ibu, semua yang ada di sini…

Banyak yang bilang …nulis ngga lucu …bagai sayur tanpa garam, kurang enak, kurang sedaaap..

Dari itu Dian jayus… agar semuanya senang. Bagi yang kurang berkenan, melihat dian ngga lucu.. Jangan marah… timpukinlah…



Itu tadi sepenggal lagu dari Inul daratinggi..karena habis ditimpukin.



Dalam posting berikut ini, saya ingin berbagi sedikit mengenai my work life, again. Memang dari kemaren yang dikarang tentang itu terus ya, mau bagaimana lagi, kita kan anaknya berdedikasi terhadap perusahaan.

*Prueeeet*


Kemarin, beberapa hari yang lalu, saya dipanggil interview untuk bekerja di perusahaan lain lagi. Saya pun datang ke sebuah kantor kawasan Senayan, yang memanggil saya, tepat waktu, dan disambut sangat baik oleh senyum hangat bagian penerima tamu di perusahaan swasta milik Jepang. Perusahaan ini bukan perusahaan Jepang tempat saya bekerja dulu, jadi ini ke perusahaan ke empat saya pindah. Mereka mempersilakan saya duduk di sebuah ruangan tertata rapih dengan meja berukuran persegi panjang dan dengan bangku sekitar 8 buah. 


Sekitar 10 menit kemudian, bagian HRD yang akan menginterview saya pun datang. Dia memperkenalkan diri, dan meminta saya mengenalkan diri dengan bahasa inggris. Saya pun pasrah karena merasa bahwa Bahasa inggris saya pas – pasan, menjawabnya dengan Bahasa Inggris ala google translate. No past tense. No present tense.


Dia menanyakan apakah saya memiliki saudara, tinggal di mana, dan alasan mengapa saya senang berpindah – pindah kerja dari tempat satu ke tempat yang lain. Saya pun mencoba meyakinkannya dengan hasil kuliah saya tepat waktu, tidak pernah melakukan catatan bolos, dan nilai yang memuaskan orang tua walau dalam hati mengesalkan diri sendiri karena saya sering main game online pas buat skripsi. Kalau saya benar – benar fokus dan tidak main game online mungkin hasilnya ngga hanya memuaskan orang tua tapi juga agama, nusa, dan pengguna jalan raya.



Pertanyaan pengintepiyu yang bagi saya aneh, “ Hewan apa yang kamu suka?” Di situ otak saya blank.

“Saya tidak suka hewan apa pun.”

“Apa pun itu hewannya?”

“Ya, saya tidak suka hewan.”

“Kok bisa ngga suka hewan?”

“Saya pernah dipatok ayam waktu kecil jadi saya punya sedikit trauma jika didekat hewan hidup. Saya tidak menunjukan kalau saya benci hewan. Tapi saya tidak mau memegangnya.”

“Jadi kamu ngga berani ya.”

“Bukan tidak berani tapi saya geli. Saya tidak suka tapi saya juga tidak mau menyakiti hewan.”



Dan itu adalah jawaban interview yang paling ngga saya buat – buat seumur hidup.

Kemudian dia bertanya lagi, “Apa kekuatanmu?”

Dengan kekuatan cahaya datang bulan….akan menghukummu! *kebanyakan nonton kartun jepang*

Tadinya saya pengen langsung praktekin jurus KAMEKAMEHAAA ke itu yang nginterview daripada kebanyakan nanya. Tapi saya ngeri dibales pakai jurus seribu bayangan mantan.

Saya jawab aja seadanya, “Saya orangnya sabar. Jarang sekali menampakkan wajah kesal. Biasanya kalau kesal saya malah tertawa dan mengeluarkan lelucon untuk menutupinya.”

“Kalau kamu berada di titik yang benar – benar kesal, dan ingin menangis, bagaimana?”

“Saya sulit untuk menampilkan wajah marah saya, kecuali orang yang benar – benar dekat dengan saya. Jadi biasanya saya pergi ke kamar mandi untuk menangis. Atau berdoa dalam ibadah saya sambil menangis karena biasanya perasaan saya akan lebih tenang setelah itu. Karena saya merasa bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya dan jalan keluar ada saat kita tenang.”


Alhamdulillah sekarang saya lagi bersiap – siap diri untuk melakukan masa percobaan kerja 3 bulan ke depan dan mohon doanya dari kalian semua agar saya tidak pindah – pindah kerja lagi. Selama ini memang saya akui bekerja bukan karena cinta. Melakukan semuanya karena karir dan demi uang.



Mencintai pekerjaan seperti mencintai pasangan hidup. Beradaptasi lagi dengan semua yang ada di perusahaan, entah orangnya, entah mesin fotocopynya, ruangan - ruangannya. Menghafalkan kebiasaan baik dan buruk dari atasan, kurang lebihnya sama seperti orang berpacaran, butuh waktu. Dan harus menerima apa yang sudah diputuskan, baik dan buruknya, apa adanya, di usia saya yang sudah bukan belasan, dan sewajarnya sudah memikirkan hal – hal serius bahwa bekerja bukan untuk bermain – main, pindah sini, pindah sana.  Mengubah pemikiran work is fun to be work is giving your best perform cause it’s a part of human needs. Karena bekerja di mana saja sama prinsipnya seperti orang pacaran, akan ada kurang – lebihnya, manis – pahitnya, hanya pemikiran yang konsisten yang mengantar seseorang merasa bahagia atas semua yang sudah menjadi pilihannya.



Ada seseorang dari kantor lama memberi petuah kepada saya.

Bekerjalah  untuk Tuhan. Karena Tuhan menyukai segala sesuatu yang baik – baik. Kejujuran, rasa bertanggung jawab, pemikiran positif, dan setia dengan sendirinya akan mengalir karena yang kita takuti hanya Tuhan. Jika semua yang kita lakukan sudah baik dan masalah datang, serahkan semuanya kembali kepada Tuhan. Karena Tuhan yang menentukan. Karena setiap pertanyaan, setiap masalah, selalu ada jawabannya. Tinggal bagaimana kita mengisi jawaban dengan berbuat baik atau maksiat. Semoga jangan sampai segala performa yang kita lakukan terbaik menjadi rusak hanya karena setitik godaan syaitan berbentuk kekuasaan, keserakahan, atau uang. Karena kita hidup tidak untuk selamanya, bekerja untuk ibadah, dan ketika kita mati yang tersisa hanyalah nama. Nama yang akan disebut – sebut dalam doa orang yang menyayangi kita. Atau nama yang menjadi sebutan dalam sumpah serapah orang lain karena kejahatan yang sulit diikhlaskan.



My name is ayu think – think …
So how do you think …
*Pantun*


My name is Jamie Fox …
Do you like my post…


My name is Britney Spearse..
leave a comment please..


My name is Robert De Niro
I Love you…


My name is Marylin Monroe
Thank you…


My name is Tom Hanks
My head already nge – Hang


My name is Dian Sastro.
Good night!


Bonus :
Percakapan antara saya, Mba Dhona, dan Mba Ika di Line group 
dalam rangka minta traktir karena saya diterima kerja di tempat baru.

Dhona  : Eh, yan. Kan lu udah diterima kerja. Mana nih katanya mau sambit kita pakai pizza satu – satu.

Saya     : Eh jgn tgl 28 tgl 29 nya yuk. Mlm mingguan kt

Ika       : *sticker Moon oke*

Dhona  : *sticker Moon sip*

Ika       : *sticker Zeushi-Kun’s Meat lagi happy*

Dhona  : Makan enak

Ika       : Horeee

Saya     : Pizza doang sih

Dhona  : Yan sushi aja gak usah pijja hehehe

Ika       : Sushi delivery yg kata lu itu dhooon

Saya     : Maunya apa (selain pizza) Sushi ga doyan gue…

Ika       : Woooh

Dhona  : Ga enak itu ka

Ika       : Dcost

Saya     : Cari suasananya aja jangan delivery..

Dhona  : Sekali – kali nongkrong

Saya     : Dcost bosen

Ika       : Kemang

Dhona  : Biar gaul

Saya     : Yuuk. Tgl 29 ya

Ika       : Mau naik apa ke sono

Dhona  : Okeh..

Saya     : 2 tahunan lagi lah 29 februari

Dhona  : Eh februari sampe tanggal 29?

Ika       : Kagaaa

Dhona  : Kan gak bisa dibagi 4

Ika       : Ini kan bukan kabisat

Dhona  : Gimana sih lu yan?

Ika       : Mentang – mentang belakangnya 4


Rabu, 12 Februari 2014

Ketika dirimu sakit

Siang para Dianers...
(kayaknya ngga enak banget bunyinya. Yah apa pun lah sebutannya)

Dengan Lara Croft a.k.a Dian a.k.a Sawan di sini..
Ekeh di Hawai gila banget panasnya.. (Ngepang rambut buat tambahan pulang kampung). Sejujurnya saya lagi pengen yang lonjong - lonjong. Jangan negatif otaknya kalau saya ngomong lonjong. Lontong, timun, laper banget soalnya pengen gado - gado. Emang orang Indonesia sih sukanya melonjong - lonjongkan sesuatu, eh maksud saya mengkotak - kotakan sesuatu termasuk kata - kata.


Kali ini bangun tidur saya malah teriak kesakitan. Rasanya kayak gendong kayu gelondongan sebelah bahu. Kaku .........banget leher, mana dibercandain adik sendiri namanya si Rizky dia pikir saya lagi main jadi patung. Tau ngga permainan jadi patung? Kamu suit, yang menang pura - pura jadi patung, yang kalah itung sampe sepuluh. Tiap yang kalah ngitung, yang menang ganti gaya. Itu permainan jadul juga ya, jaman saya masih sd. Kalo jaman sekarang orang ngga pake disuruh juga jadi patung,  malah minta difoto segala.


Anyway... sungguh ngga enak banget deh sakit. Ditambah tiba - tiba hidung meler.


Sorenya saya tiduran aja sambil menunggu tukang urut.


Jam 7 malam, dia datang membawa minyak gosok yang diperlukan. 
Akhirnya.... 
*lari - lari bahagia di pantai... (ala film baywatch)
kaki menyibak - nyibak air laut di tepi pantai...*
*
kemudian peluk tukang urut...*

*kemudian mundur karena badannya lengket*

Urutan mengurut yang saya tahu, yang pertama biasanya disuruh tengkurep. Kenapa harus yang belakang dulu? Karena kalo yang depan dulu itu bukan mijit, tapi manjat.. Contohnya pohon, ngga mungkin dong dipanjat madep belakang. Terus yang dipegang pertama telapak kaki dulu. Soalnya kalo dari mata dulu namanya nyolok, bukan mijit. Kemudian dari kaki, naik ke betis. Biasanya di bagian ini kita akan mengalami sakit karena ada tulang betis yang dipencet. Apalagi kalo udah sampai lutut, diketok -ketok bisa ketauan sama yang mijit seberapa kopongnya. (Itu lutut apa batang kayu ..kopong)  Dari situ si pemijit akan naik ke bag. pundak. Nah disitu tuh, bagian yang paling enak dan bikin nyaman versi on dian spot. Katanya di bagian belakang bawah bahu itu adalah tempatnya penyakit masuk angin. Mungkin saya banyak anginnya gara - gara sering kabar - kabaran sama angin --makanya enaknya di situ.

Kemudian pas si tukang ngurut mijit ke leher, puas sudah si tukang urut menyaksikan saya hardcore-an kayak alesana.




Tapi dengan rasa sakit ini, saya jadi merasa lebih sering pedekate sama Tuhan. Coba kalo ngga sakit, pasti doanya suka lupa diri deh, yang macem - macem.

Ya Tuhan, Anne Hathaway cakep banget...kapan ya aku punya muka putih mulus kayak dia...
Padahal banyak orang di luar sana pengen punya mata. Ngga perlu punya wajah putih, mereka cuma butuh mata buat lihat seperti apa sih yang ngelahirin dia, seperti apa sih bentuk wajahnya, seperti apa sih, yang namanya mata.

Ya Tuhan, pengen tas Louis Vuitton...aku pengen punya dong satuuu aja..yang 20 jutaan ngga apa - apa deh.
Padahal banyak di luar sana, anak - anak pergi ke sekolah, antara hidup dan mati berjalan kaki melewati jembatan untuk menyebrangi sungai. Hanya untuk sekolah. Terus kita kepingin tas yang harga satuannya, bisa untuk biaya sekolah mereka beberapa tahun.

Ngga tahu diri banget ngga sih?

Tuhan kasih kita rezeki yang lebih untuk kita, tapi kita lupa, kalau Tuhan ngga cuma nyiptain kita, tapi ada orang lain yang Tuhan ciptakan. Orang lain yang setiap hari berjuang untuk hidup, berdoa, hanya untuk sekolah. Hanya untuk sekolah dan berharap untuk kita mau sedikit...saja berbagi apa yang sudah Tuhan berikan. Jadi bagaimana bisa kita bergumam dalam hati tentang tas LV kalau kita sadar ada orang lain yang mungkin cuma pakai kantong kresek hitam, mereka ngga peduli, yang penting bisa datang ke sekolah.



Jadi gimana nih Dianers..
(Udah ngga enak malah kesebut lagi)

Ketika dirimu sakit, apa yang kamu pikirkan? Atau lakukan?




Kata mutiara yang saya baca hari ini :

"Kalau sakit berobat jalan ke dokter, berdoa sama Tuhan, bukan update status."
- Anonymous






Minggu, 12 Januari 2014

Jakarta Keras


Tes Tes.
1..2..3..3..2..1..

Salam sejahtera bagi para pembaca. 

Terima kasih atas kehadiran para pembaca malam ini dalam acara pemublikasian pos dalam blog saya yang ke 15. Karena para pembaca hadir malam ini maka saya bilang terima kasih. Kalau tidak ada yang hadir maka saya tidak akan bilang terima kasih. Jika saya tidak berterima kasih itu pasti karena tidak ada yang hadir. Para pembaca hadir malam ini mungkin karena mau mendengar terima kasih saya. Terima kasih karena malam ini, hadir bisa membaca. Hadir malam ini membaca terima kasih.

*Et Pembaca...

Ternyata punya penulis... kayak tukang tempe goreng

Dibolak - balik...mulu karena takut

Takut gosong*




Iya demikian tadi, sepatah dua patah kata sebelum penulisan dimulai, okey?

Acara pemublikasian pos yang berikutnya masih panjang kayak senapan angin.

Alangkah lebih baiknya sebelum acara ini dimulai kita berdoa menurut kepercayaan masing – masing.



Berdoa dimulai.




Selesai.











































































Loh. Loh. Kok udah pada ngilang pembacanya?
Apah??
Terlalu lama?

Iya iya ini segera dimulai. 





Acara berikutnya adalah pemotongan pita oleh empunya blog, Dian Puspita Ramadani.

Mari kita usir…

#Eh mari kita sambut… Dian Puspita Ramadani  ….
Tepuk tangan semua…
















Ehem. Tes 123. 1, 2, 1, 2, 3.
1, 2, 1, 2, 3.
1, 2 , 1 , 2 ,3
Cilukba…


“Terima kasih, papem papem ey ke ey Para Pembaca sekalian yang telah hadir.”

Mohon maaf, karena pitanya belum beli di warung, gimana kalau kita potong pita suara MC nya aja?


Lagian sih masa saya mau masuk panggung bilangnya, "Mari kita usir"

Emang saya laler!





Langsung saja sepertinya saya akan bercerita pengalaman dari seorang rekan saya.

Beberapa bulan lalu, rekan kerja saya ditelfon. Karena saya orangnya menjaga kredibilitas orang lain maka saya samarkan saja ya nama aslinya dia mba upi. #alamak #keceplosan.

Saat itu saya di sampingnya persis lagi pusing ngatur jadwal.



"Iya, saya sendiri." suara Mba Upi angkat telepon.
“Iya..betul. Iya…iya. Betul pak betul.”


"APA PAAAAK???!!!!" mba upi teriak.
Saya kaget. Rekan kerja yang lain juga tampaknya sama.

"KENAPA PAK ANAK SAYA??!!! YA ALLAH PAK...TOLONGIN PAK ANAK SAYA!"
Nada suaranya masih keras. Kalo ada nada lebih dari si (7) dan do (1) mungkin dia adalah mun  dan cul.
*diketok biolanya Beethoven*
*Minum jamu tolak bala sido nongol*

“Apaan sih suaranya?” ada karyawan lain yang mencetus seperti itu karena merasa terganggu.

“YA ALLAH SI MILA ITU ANAK KENAPA JATOH MELULU…”
“HUUUU…HUUU….UUU…” air mata mba Upi menetes perlahan.

Ono opo…iki…koyoe  mesakke…gumam saya dalam hati.

“APA PAK?? DUA PULUH LIMA JUTA??!! SAYA NGGA PUNYA UANG SEBANYAK ITU PAK!”
“TRANSFER KE MANA PAAAAK??”

Semua rekan kerja saya di ruangan berukuran segi panjang tanpa sekat ini pun menghampiri. Saya mengelus – elus pundak mba upi sambil dia tetap melanjutkan percakapan lewat handphone. Berharap dia lebih tenang. Dalam otak saya berputar – putar, mungkin saya harus segera info ke HRD untuk mba upi pulang lebih cepat. Yang saya tangkap dari omongannya, anak mba upi lagi sakit.

Percakapan di handphonenya dimatikan oleh si penelepon.

“YA ALLAH MILAAAA ANAK-KU….” Kemudian mba upi berusaha menjelaskan pada karyawan lain termasuk saya tapi suaranya masih tidak jelas dan terisak – isak.

“SI MILA JA –JA - TOOOH DARI TANG – GA…DI DI DI SEKOLAAAAH”kata azis gagap
eh kata mba upi yang lagi syok.

“ADUH KOK MATI GIMANA INI!!!” nada suara mba upi masih dipenuhi emosi.

“Telfon aja mba upi dari receptionist!” rekan kerja yang lain usul seperti itu. Dikarenakan telepon yang ada di ruangan kami tidak bisa sembarangan dipakai untuk telepon ke nomor handphone, maka diusulkan untuk receptionist bantu menyambungkan ke nomor handphone yang tertera di panggilan masuk hp mba upi.

Di ruang receptionist hanya ada bang rusli office boy. Maka dialah yang bantu menyambungkan.

“PAAAK ANAK SAYA GIMANA PAAAAAK!!”
Lalu sekali lagi teleponnya mati.

“Mba upi, sini mba upi, hpnya. Coba cari kontaknya Mila sama suami mba upi.”rekan saya yang bernama Zeva tapi lebih sering dipanggil Jepah mengambil hp nya.


“SI MILA NGGA BAWA HP KE SEKOLAH JEP..” mba upi masih menangis dan menggerutu sendiri.
“JANGAN! SINI HPNYA NANTI SUAMIKU TELFON.”

Yailah mbak, bilang aja poto poto bokepnya ga mau ketauan. #eh #salahfokus

Telfon pun masuk lagi dari si penelepon misterius tadi.
Karena mba upi merasa ngga mampu lagi menjawab karena bahkan bibirnya dialiri air mata maka dia minta Zeva yang jawab.

Kira – kira seperti ini percakapan mereka :
Z       : Iya, saya teman kerjanya. Sekarang Anaknya Bu Shofie di mana?
PM (Penelpon Misterius) : Sekarang dia lagi di ruang operasi. Dia masih tidak sadarkan diri.
Z       : Iya, maksudnya ini di rumah sakit mana?
PM    : Ibu cepat bu, anaknya mau dioperasi Kalau ngga bisa kehabisan darah. Transfer uangnya segera.
Z       : Iya tapi di rumah sakit mana biar kita ke sana, nanti kita kasih uangnya di sana.
PM    : Rumah Sakit…Dharmais bu.
Z       : Ok. Di ruangan apa?
PM    : Bu, tapi kantor ibu kan jauh dari sini. Keburu anaknya ngga selamat.
Z       : Ngga apa – apa. Dharmais deket kok. Tenang aja. Ini dengan Bapak siapa?
PM    : Saya xxx dokter anak.
Z       : Ok. Tunggu aja ya pak. Nanti kita ke sana.

Z       : Mba upi, ini penipuan mba upi.


“Ngga mungkin jeeep. Dia tau nama sekolahnya, nama lengkap anak saya, nama gurunya, alamat saya, nama saya lengkap banget kok.”

“Dia minta dikirimin uang untuk biaya pengobatan apa itu, aku ngga ngerti. Si Mila jatoh, kepalanya bocor. Emang dia tuh lagi sakit, lemes pas mau berangkat sekolah, ternyata bener kan…dia jatoh.”

“Coba kontak sekolahnya aja.” Adelin, salah satu staf mengusulkan.

Langsung, saya dengan segenap jiwa dan upaya dengan tangan yang bergemetar *karena suara mba upi yang teriak daritadi rasanya hampir memecahkan telinga* browsing SMPN 48 Jakarta dan mendapatkan nomor teleponnya. Dengan tangan yang terasa sangat berat saya pun mengangkat gagang telepon di tangan kiri saya dan barbel di tangan kanan saya. 
Tegangan cinta tak dapat dihindar lagi. Kala kucoba menyapamu ASTUTI! *pamerotot* 
*fansnya Saepul Jamil apa apa nyanyi*


Saya menunggu jawaban telepon dan akhirnya tersambung dengan staf tata usaha. Saya jelaskan secara rinci dan staf itu bilang, “Sebentar ya, saya panggilkan anaknya jika ada di ruangan. Nanti tolong telepon lagi”

Sementara itu mba upi sedikit lebih tenang dan bbm guru dari anaknya.
“Memang saya itu daritadi lagi bbm-an sama gurunya Mila. Kenapa ngga kepikiran nanya yak sama dia?”

Kami segenap karyawan ngga ada yang bisa komentar. Mau bilang bego begoin pun rasanya percuma. Kita harus pastiin bagaimana dan di mana kondisi anak mba upi sekarang.

“ADA! Kata gurunya si Mila ada Milanya lagi belajar di ruangan kelas.”

Saya telepon sekali lagi SMPN 48, staf tata usaha bilang Mila nya ada. “Ini sudah saya panggilkan.”


*



Sementara itu di lain line …

Rusli  : Pak, Bapak jangan gitu dong. Masa nyari duit caranya begitu. Ngga halal pak..
PM    : Ya gimana ya pak. Jakarta keras pak..
Rusli  : Yaudah. Saya bisa ngelacak kok nomor ini alamatnya di mana. Tunggu aja sebentar lagi juga polisi ke sana.
PM    : Bapak jangan nakut – nakutin dong pak..
Rusli  : Saya ngga nakutin..emang beneran pak. Sebentar lagi..aja polisi ke sana.


Bang Rusli. Office boy di tempat kami yang merasa pernah di tipu ketika mengambil uang di ATM. Pernah kejadian, dia tiba – tiba saja disekap 2 orang membawa senjata tajam dan menggunakan jaket kulit. Mereka mengaku sebagai intel yang memata – matai transaksi narkoba. Padahal Bang Rusli bersih. Dia juga dipukuli ketika tidak mau mengaku sehingga akhirnya uang habis ambil uang di atm pun dirampas semua. Semenjak itu,  katanya, dia paling benci sama hal – hal berbau penipuan.

Kalau saya sih jangankan bau penipuan, bau orang bakar sampah aja sensi.
*Sapu mulutnya pake pengki*
*lemparin ke truk pengangkut sampah*






Beberapa jam kemudian…

Rusli  : PAAAAK…INI SAYA YANG TADI…Hu…Hu..Hu..(dengan nada nangis yang bikin kesel)
PM    : Iya, kenapa pak.
Rusli  : SAYA BAPAK EDWIN…
PM    : Iya Pak Edwin sekarang lagi di mana?
Rusli  : SAYA LAGI DI AA TE EM.. INI SAYA BINGUNG SAYA HARUS NGAPAIIIIN
PM    : Ya udah Bapak masukin kartu ATM Bapak
Rusli  : IYA PAAAK UDAAAAH
PM    : Masukin pin Bapak
Rusli  : UDAH PAAAK
PM    : Udah, cek uang bapak ada berapa.
Rusli  : NGGA ADA UANGNYA PAAAAK
PM    : Masa sih pak? Bapak coba konsentrasi. Lihat dengan baik.
Rusli  : NGGA ADA PAAAAAK
PM    : Bapak bohong ya? Bapak mau nipu saya ya?!!

*Telepon terputus*

*



Papem papem para pembaca yang caem – caem tapi melempem,

Itulah kisah dari saya, rekan saya para staf, obe, dan PM alias penelepon misterius yang sampai sekarang tidak diketahui identitasnya.

Kami mencoba untuk melacak nomor dari penelepon misterius tersebut di operator, tapi orang operator bilang mereka tidak dapat memberi identitas. Hanya kita bisa melaporkan kejadian tersebut ke yang berwenang alias berwajib alias ber...apalagi yak, berother ajalah. YAHHH. Kalo cuma lapor mah sama komandan upacara bisa.

Buat semua orang – orang, keep contact sama siapapun orang terdekat kalian. Karena kita ngga pernah tau kejadian apa yang menimpa mereka. Kejahatan ada di mana – mana. Kayak Bang Rusli, niat dia sih baik, ngasih pelajaran sama orang yang tukang nipu. Tapi jadi dia yang dibilang nipu. Seharusnya biar Allah SWT aja yang ngebalesin bang. Kita mah cukup doain biar itu orang sakit perutnya..nyari rejeki ngga halal. Eh kalo begini pikiran saya jahat juga. Udah ah saya jadi bingung.

*Baru kali ini ada penulis bingung mau nulis apaan*

Salam olahraga, adanya malem malem
Dian kayak olahramlan kalo malem